Saturday 12 September 2015

JIKA LENGAH INDONESIA BISA JADI SURGA CYBER CRIME

Halo para sahabat Suka Gadget, baru-baru ini kita dikagetkan dengan salah-satu sarang kejahatan cyber yang berlokasi di Bandung Barat. Dari hasil penggerebekan ditangkap sekitar 20-an warga negara asing. Yang mencengangkan adalah bahwa Indonesia bukan lagi hanya menjadi Negara sasaran kejahatan cyber, tapi merupakan Negara asal kejahatan cyber.

Masyarakat juga dibuat sadar dengan diretasnya situs Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Baru dluncurkan 2 hari, situs milik Kementrian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tak bisa diakses. Kata mereka, situs tersebut overload. Namun belakangan diakui bahwa situs yang beralamat di www.revolusimental.go.id itu telah diretas seseorang.



Indonesia Sudah Jadi Sarang Kejahatan Cyber

Di akhir tahun 2013 saja, Indonesia sudah jadi sarang kejahatan cyber. Sebuah studi dari Akamai, menemukan bahwa Indonesia telah mengalahkan Cina dan menjadi Negara sumber serangan internet tertinggi di dunia. Dalam laporan State of the Internet Report Akamai, disebutkan bahwa kejahatan cyber Indonesian telah tumbuh melompat tajam.

Sekitar 38 persen trafik serangan cyber yang dimonitor Akamai berasal dari Indonesia, sementara di urutan kedua adalah Cina yang bertanggung jawab atas 33 persen serangan. Amerika Serikat saja cuma direpotkan dengan 10 persen trafik serangan.

Inilah yang disebut Akamai sebagai lompatan besar. Mengingat di awal tahun 2013 trafik serangan cyber dari Indonesia hanya sebesar 21 persen saja. Dengan berkaca pada data ini, komplotan kejahatan cyber yang berhasil diringkus aparat keamanan Bandung Barat mungkin cuma segelintir pelaku saja.

Sejak 2012 sampai dengan April 2015, Subdit IT/ Cyber Crime POLRI telah menangkap 497 orang tersangka kejahatan cyber. Dari angka tersebut, 389 orang diantaranya adalah warga negara asing, sisanya sebanyak 108 orang adalah warga negara Indonesia. Kerugian akibat kejahatan cyber di Indonesia mencapai Rp 33,29 miliar.

Tuntut Ilmu Ke Negeri Cina

Kita bisa belajar dari Cina bagaimana keseriusan mereka memberantas kejahatan cyber secara masif. Baru-baru ini Kepolisian Cina menangkap 15 ribu orang yang dicurigai melakukan kejahatan cyber. Ini adalah upaya pemerintah Cina untuk mengontrol dan memperketat akses internet. Ada lebih dari 7.000 kasus dugaan kasus kejahata online, mulai dari penipuan online, pencurian dan penjualan informasi pribadi hingga hacking. Hasilnya, kepolisian Cina menangkap sekitar 15 ribu orang.

Dalam 6 bulan terakhir, Cina melancarkan operasi khusus bernama 'Clean the Internet'. Operasi khusus ini mampu menjerat para tersangka yang tertangkap menyusup ke situs lembaga pemerintah, bank dan perusahaan lainnya. Biasanya, pelaku kejahatan cyber ini melakukan pencurian data pribadi dan mengubah informasi web. Selain itu banyak juga yang mengiklankan konten judi online, serta melakukan penipuan di dunia maya.

Pemerintah Cina juga melakukan investigasi pada situs yang menyediakan informasi berbahaya bagi masyarakat, memuat konten dan menampilkan iklan pornografi, menjual bahan peledak dan senjata api serta menjalankan bisnis perjudian secara online. Kabarnya sudah tercatat sebanyak 65 ribu website yang menjadi target operasi.

Indonesia Baru Akan Buat Roadmap

Indonesia sudah memiliki rencana membentuk Badan Cyber Nasional (BCN). Sayangnya hingga kini rencana tersebut belum menemui titik terang. Menurut Mekominfo Rudiantara, ada hal yang lebih mendesak selain BCN.

Saat ini banyak stakeholder yang belum menyadari akan bahaya serangan cyber. Karena itu, penting melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Saat ini Pemerintah Indonesia dikabarkan tengah menyusun roadmap pertahanan cyber. Rencananya roadmap tersebut akan rampung Oktober 2015 mendatang. Roadmap ini akan menjadi standar dalam menangkal serangan cyber. Ada 6-8 sektor yang bakal segera digarap, mulai dari sektor transportasi, kelistrikan, hingga keuangan.

Menurut Mekominfo, keamanan cyber bakal terbagi menjadi dua: defense dan strategis. Dalam penyusunan roadmap, pemerintah akan mengacu pada sistem keamanan cyber milik negara-negara maju. Namun akan disesuaikan dengan kondisi sektor di Indonesia.

Demi kepentingan dan keamanan rakyat Indonesia, pemerintah harus segera melakukan tindakan konkrit untuk memberantas segala kejahatan cyber yang bercokol di Indonesia. Apalagi seluruh dunia kini sudah menuding Indonesia sebagai Negara sumber kejahatan cyber tertinggi di dunia.


Dikutip dari: Tabloid Pulsa Edisi 318

Artikel Terkait

2 comments :